Lactulose Syrup (Lactulosa/Laktulosa)

Lactulose Syrup (Lactulosa/Laktulosa)
Informasi obat
Lactulose Syrup (Lactulosa/Laktulosa).

Komposisi
Tiap 5 ml mengandung laktulosa 3,335 g.

Cara kerja obat
Laktulosa akan terhidrolisa di kolon menjadi asam-asam organik dengan berat molekul rendah. Asam-asam organik ini akan menaikkan tekanan osmosis dan suasana asam sehingga feses menjadi lebih lunak. Laktulosa tidak menyebabkan habituasi.

Indikasi
  • Konstipasi kronis.
  • Portal-systemic encephalopathy termasuk keadaan pre-koma hepatik dan koma hepatik.

Peringatan dan perhatian
  • Penggunaan jangka waktu lama dapat menyebabkan rasa tidak enak pada perut, lambung, diare, kejang dan rasa haus.
  • Jangan digunakan terus menerus atau lebih dari 1 minggu tanpa nasehat dokter.
  • Meskipun pada percobaan dengan binatang percobaan tidak menunjukkan efek teratogenik, pemakaian laktulosa pada wanita hamil harus dengan petunjuk dokter.
  • Hati-hati bila digunakan pada penderita diabetes atau penderita galaktosemia.

Dosis
  • Untuk konstipasi kronis : laktulosa menormalkan kembali fungsi fisiologis kolon. Oleh karena itu, efek ini kadang-kadang memerlukan waktu sampai 48 jam sebelum terjadi defekasi yang normal. Dosis sehari sebaiknya diminum pada waktu makan pagi, besarnya dosis disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penderita.
    Kelompok Keparahan/usia Dosis awal sehari selama 3 hari pertama Dosis penunjang
    Dewasa Keadaan parah 30 ml 15 – 25 ml
    Keadaan sedang 15 – 30 ml 10 – 15 ml
    Keadaan ringan 15 ml 10 ml
    Anak-anak 6 – 14 tahun 15 ml 10 ml
    1 – 5 tahun 5 – 10 ml 5 – 10 ml
    Bayi < 1 tahun 5 ml 5 ml
  • Untuk pre-koma hepatik dan koma hepatik.
    Kelompok Usia Dosis pemeliharaan sehari
    Dewasa - 10 – 25 ml
    Anak-anak 7 – 14 tahun 10 ml
    1 – 6 tahun 5 – 10 ml
    Bayi < 1 tahun 5 ml

Kontraindikasi
Pasien yang diet galaktose, galaktosemia, dan obstruksi gastrointestinal.

Efek samping
  • Flatulen, biasanya terjadi pada awal pemakaian laktulosa.
  • Mual, muntah.
  • Pada dosis tinggi dapat terjadi diare, kehilangan cairan tubuh, hipokalemia, hipernatremia.
  
Previous Post Next Post